Jakarta, HALOBANTEN.COM – BMKG Sebut Pusat Gempa di Cianjur Jawa Barat Akibat Patahan Geser.
“Gempa yang baru saja terjadi ada posisi di sekitar Sukabumi-Cianjur,” ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, di Jakarta, Senin (21/11/2022).
“Pusatnya di Cianjur, jadi kami khawatir sebaiknya keluar dulu, khawatir, 30 menitan (keluar gedung dulu),” sambungnya.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa terjadi pada pukul 13.21 WIB. Gempa terjadi akibat patahan geser dan diketahui memiliki kedalaman 10 km.
“Merupakan gempa akibat patahan geser,” ucapnya.
Adapun titik gempa ada di koordinat 6,84 derajat Lintang Selatan dan 107,05 derajat Bujur Timur.
Kendati begitu, BMKG menyampaikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya, BMKG memberikan imbauan peringatan dini gelombang tinggi sampai tujuh meter di kawasan Laut Natuna Utara.
Sehingga masyarakat, terutama yang berada di pesisir maupun nelayan, agar siaga terhadap dampak gelombang tinggi tersebut.
“Potensi gelombang kategori ekstrem 6-7 meter dapat terjadi di Laut Natuna Utara hingga dua hari ke depan,” terang Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Ada pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudra Hindia barat daya Banten dan Laut Flores.
Pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat – utara dengan kecepatan berkisar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Natuna – Kepulauan Anambas.
Kemudian, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Pantauan BMKG, pontensi gelombang sangat tinggi berkisar 4-6 meter berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Anambas – Kepulauan Natuna. (DAR/JEK)