Serpong Utara, HALOBANTEN.COM – Pemilihan Ketua RW 015 klaster Fedora Bintaro, Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan beberapa hari lalu, nyaris berujung ricuh.
Akibatnya, pesta demokrasi di tingkat RW itu pun urung di gelar.
Untuk mencegah polemik berkepanjangan, pihak Kelurahan Pakujaya menggelar musyawarah antar pengurus RT dan RW klaster Fedora.
Hadir pula dalam rapat, Lurah Pakujaya Astari, Camat Serpong Utara, Sutang Suprianto dan Sekretarisnya, Aki Dahlan, anggota Polres Tangsel dan anggota Koramil Serpong.
Ricuhnya bursa pemilihan Ketua RW 015, berawal dari dugaan warga yang menilai proses pemilihan ketua RW di cluster tersebut cacat hukum.
Meski begitu, ketua panitia pemilihan, Hidayat, menepis adanya dugaan tersebut.
Menurutnya, proses bursa pemilihan ketua RW sudah sesuai prosedur.
“Sebenarnya kalau prosesnya pasti mengacu pada aturan, yaitu Perwal (Peraturan Walikota-red) no 103 tahun 2022,” kata Hidayat di kantor Kelurahan Pakujaya, Senin malam (16/1/2023).
Hidayat menjelaskan, warga sempat meminta pemilihan bursa calon ketua RW secara langsung yakni dengan melibatkan semua warga.
Namun Hidayat mengaku pemilihan Ketua RW tetap mengacu pada Perwal, yakni harus ketua RT.
“Kami sempat mengakomodir permintaan warga. Pemilihannya tetap dari warga, tapi nanti melewati RT. Jadi kita sebenarnya udah mengakomodir kemauan warga,” ungkapnya.
Hasil rapat bersama itu, akan ada pemilihan ulang bursa calon ketua RW cluster Fedora, berikut pembentukan susunan kepanitiaan yang baru.
“Ada pemilihan ulang, tadi arahannya kita berembuk lagi,” ujar dia.
Di lokasi yang sama, Lurah Pakujaya Astari menyebutkan bahwa dari rapat bersama itu telah menghasilkan kesepakatan bersama.
Di mana, akan dilakukan pembentukan kepanitiaan baru dan calon baru.
“(Calon yang lama) sudah tidak ada lagi, sudah dibatalkan. Dan ini mengacu pada Perwal No 103 tahun 2022,” ungkapnya.
Astari juga menyatakan bahwa saat ini, belum ada pemilihan ketua RW namun baru bursa bakal calon ketua RW.
Seharusnya, tanggal 15 Januari kemarin, pemilihan baru bisa dilakukan untuk menentukan siapa calon ketua RW yang menang dan siapa yang kalah.
“Karena kemarin terjadi insiden sedikit lah ya, jadi dibatalkan. Dan saya ambil alih kepengurusan kepanitiaannya,” katanya
Makanya di musyawarahkan sekarang, dan diputuskan hari ini, dikembalikan lagi ke panitia yang baru. Intinya seperti itu,” jelasnya.
Adapun kapan pemilihan ketua RW klaster Fedora akan kembali digelar, Astari mengaku sudah menginstruksikan agar pemilihan ketua RW pada akhir Januari ini harus sudah selesai, termasuk ketua RT yang masa baktinya sudah habis.
“Kita juga diminta laporannya itu oleh kasi pemerintahan kecamatan, sampai dengan akhir Januari ini harus sudah selesai semua. Termasuk RT yang masa baktinya habis, RW juga harus sudah selesai,” pungkasnya. (HENDRA)