Serpong, HALOBANTEN.COM – Tangerang Selatan (Tangsel) tumbuh menjadi kota yang memiliki keragaman budaya di dalamnya.
Keragaman tersebutlah yang menjadikan pengikat dan pemersatu masyarakat di Tangsel itu sendiri.
Demikian kata Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat menghadiri Sarasehan Budaya Tangerang Selatan dengan tema Budaya Nusantara, Masyarakat Sejahtera yang di Pranaya Boutique Hotel, Kota Tangerang Selatan, Senin (28/11/2022).
“Baru kemarin kita selenggarakan festival budaya, parade kebudayaan dan kita selalu melibatkan kebudayaan di setiap kegiatan,” kata Benyamin Davnie.
“Mulai dari makanannya, bajunya, tariannya, kerajinan dan sebagainya,” sambungnya.
Dia menjelaskan, perlu ada perumusan untuk menampilkan budaya apa saja. Seperti halnya, mengakomodasi keragaman tersebut melalui lambang daerah Tangerang Selatan.
“Bisa kita lihat lambang Tangsel ada rumah Betawinya. Dulu sekali, kultur Betawi memang mendominasi di Tangerang Selatan,” katanya.
Kebudayaan adalah suatu pijakan. Pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang tidak tercabut dari akar budayanya.
“Budaya apapun yang berdasarkan kearifan lokal harus tumbuh di Tangerang Selatan,” ucapnya.
Untuk itu, Pemerintah hadir menjadi penyeimbang antara budaya tradisional, konvensional, budaya lokal dengan budaya modern.
“Misal dari sisi kuliner, kita tidak mau juga makanan cepat saji tampil terdepan,” ujarnya.
Tetapi, pecak lele dan makanan khas juga yang harus tampil terdepan juga.
Hal itulah Pemkot wujudkan dalam visi Kota Tangsel dapat mewujudkan masyarakat unggul, saling terkoneksi menuju kota lestari, efisien dan efektif.
“Kelestarian itu kita ikat oleh budaya,” imbuhnya. (JEK)