Cianjur, HALOBANTEN.COM – Bupati Cianjur menyebut gempa Cianjur Jawa Barat mengakibatkan 46 orang meninggal dunia akibat gempa bumi, Senin (21/11/2022.
Informasi itu berdasarkan keterangan Bupati Cianjur Herman Suherman, Senin (21/11/2022) petang.
Herman Suherman menyatakan 46 warga meninggal dunia akibat gempa. Jumlah tersebut bertambah dari data sebelumnya ketika jumlah korban jiwa masih 20 orang per pukul 14.00 WIB.
“Yang sudah terdata yang meninggal sudah 46 orang. Ini terus berdatangan dari daerah, pasien hampir 700 orang, hampir 70 persen luka berat,” kata Herman.
“Korban Luka di RS Sayang Cianjur dan RS Cimacan dan RS Bhayangkara,” sambung Herman.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan bahwa korban meninggal akibat gempa sebanyak 20 orang.
Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 5,6 tersebut terjadi pada Senin (21/11/2022) siang, sekitar pukul 13.21 WIB.
Getaran gempa tidak hanya terasa di Cianjur, namun di beberapa daerah lainnya juga sangat terasa.
Antara lain wilayah Jabodetabek, Sukabumi, Cimahi, Bandung, Garut, Lembang, Tangerang Selatan, Jakarta dan Lebak Banten, dan lainnya.
Pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
“Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB. 20 warga meninggal dunia,” demikian tulis BNPB dalam akun resmi Twitter @BNPB_Indonesia, dilihat Senin (21/11/2022).
Gempa juga menyebabkan empat warga lainnya terluka. Sejumlah bangunan di Cianjur dan Kabupaten Bogor juga dilaporkan mengalami kerusakan.
Menurut hasil analisis BMKG, titik episenter gempa berada pada titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT.
Sementara itu, pusat gempa 10 kilometer Barat Daya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada kedalaman di 10 km.
“Info Gempa Mag:5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok:6.84 LS, 107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn:10 Km,” demikian melansir akun instagram infoBMKG, Senin (21/11/2022). (DAR/JEK)