“Untuk kedelai sudah tidak diragukan lagi, prioritas tinggi ada di Kabupaten Serang. Khusus untuk Migo Ratu Serang, hasilnya bahkan ada yang lebih dari 4,5 ton, sampai 6,4 ton per haktare,” ungkap Ali.
Melihat keberhasilan varietas kedelai Migo Ratu Serang, Ali optimistis bisa menjawab tantangan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yakni mampu mengembangkan varietas Migo di lahan seluas 100 ribu hektare di Indonesia.
“Ini bukan kaleng-kaleng, ini luar biasa. Saat musim hujan, orang gagal panen kedelai. Namun di Kabupaten Serang, Kecamatan Padarincang dan Mancak, berhasil menanam kedelai,” ujar Ali.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Serang cukup fokus terhadap swasembada pangan.
Setelah Migo Ratu Serang, kata Ali, bersama Bupati Serang tengah mengembangkan varietas untuk padi yang diberi nama Tri Sakti 1 Serang.
“Program yang baik terhadap ketahanan pangan ini, akan menjadikan Kabupaten Serang surplus dan swasembada pangan. Setelah kedelai dan padi, nanti berikutnya varietas jagung,” tegas Ali.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengucapkan terima kasih kepada Prof Ali karena menjadikan Kabupaten Serang sebagai ujicoba varietas yang diciptakannya.