Tangerang,HALOBANTEN.COM – Jumlah angka stunting di Kabupaten Tangerang 9.600 kasus sepanjang 2022 ini.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi menjelaskan, tahun 2022 jumlah stunting tercatat 9.600 kasus.
Dia mengklaim jumlah itu menurun dari tahun 2021 lalu yang mencapai 16.000 kasus.
Hendra berharap adanya penguatan soliditas dan sinergitas semua pemangku lebijakan dan masyarakat.
Sehingga angka stunting bisa ditekan sampai 10 persen di angka 7.000 hingga 8.000 kasus di 023, bahkan bisa zero stunting.
“Kita berharap angka stunting bisa turun 10 persen dan setiap tahunnya angka stunting terus menurun,” ungkapnya saat kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting 2 Tingkat Kabupaten Tangerang di Ruang Rapat Wareng, Senin, (27/12/2022).
Pemerintah Kabupaten Tangerang bahkan telah melebihi target permintaan Pemerintah Pusat.
Di mana setiap daerah harus menekan angka stunting minimal 14 persen dari jumlah balita di daerah.
Menurutnya, untuk menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah membangun jamban-jamban sehat.
Kemudian, membenahi rumah-rumah kumuh dan meminta setiap pemerintah desa menggulirkan ADDnya untuk dialokasikan kepada warganya yang stunting.
“Kalau kita sudah di bawah 14 persen, tapi kita tetap fokus untuk menurunkannya lagi sampai angka stunting benar-benar hilang,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid menjelaskan, stunting merupakan tanggungjawab bersama, baik pemerintah pusat dan daerah maupun masyarakat.
Menurutnya, semua komponen harus saling bekerjasama dan berpartisipasi secara aktif sehingga program penanganan stunting bisa berjalan dan tuntas.
“Semua harus aktif berpartisipasi karena masa depan anak bangsa harus cerdas sehat dan memiliki gizi yang cukup,” ungka Maesyal Rasyid.
Pemkab Tangerang terus berupaya menekan angka kasus stanting, mulai dari penanganan gizi balita, penanganan sanitasi lingkungan dan pemeriksaan calon pengantin. Calon pangantin nantinya mendapat pengarahan bagaimana bereproduksi yang baik dan pentingnya gizi sehingga nantinya mampu menghasilkan keturunan yang sehat. (JEK)