Jakarta, HALOBANTEN.COM – Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menggelar sidang perdana pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat aliar Brigadir J, Senin (17/10/2022).
Seluruh tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J dihadirkan dalam persidangan.
Para tersangka dalam perkara pembunuhan Brigadir J yakni Ferdy Sambo (FS), Putri Candrawathi (PC), Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), Bharada Richard Eliezer (Bharada E), dan Kuat Ma’ruf (KM).
Namun Bharada E menjalani persidangan terpisah dengan empat tersangka lain. Bharada E akan disidang pada Selasa (18/10/2022).
Tersangka Putri Candrawathi hadir pertama di PN Jaksel. Disusul tersangka Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.
Kemudian, tersangka Ferdy Sambo tiba terakhir di PN Jaksel.
Seluruh tersangka hadir memakai rompi tahanan berwarna merah dari Kejaksaan Agung.
Dalam kasus ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Ferdy Sambo Cs melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Dalam dakwannya disebutkan, Ferdy Sambo melakukan pembunuhan berencana tersebut bersama-sama dengan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf.
Ferdy Sambo Kuasai Pistol Brigadir J
Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), sebelum mengeksekusi Yosua, terdakwa Ferdy Sambo Cs telah menyusun rencana pembunuhan tersebut di rumah dinasnya di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan.
Sementara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, disebut berangkat ke rumah dinas di Komplek Polri Duren Tiga, yang hanya berjarak sekitar 500 meter.
Putri Candrawathi berangkat bersama Yosua, Bripka Ricky Rizal Wibowo, Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Kuat Ma’ruf.
Mobil yang membawa mereka tiba di rumah dinas itu sekitar pukul 17.06 WIB.
Kuat Ma’ruf disebut langsung menutup pintu depan rumah dan pintu balkon di lantai dua.
Sementara Ricky bertugas mengawasi Yosua yang berada di halaman rumah.
Tiga menit kemudian, Ferdy Sambo tiba di rumah Duren Tiga bersama ajudannya, Adzan Romer dan supir Prayogi Iktara.
Ferdy Sambo juga dikawal dua polisi bermotor, yaitu Damianus Laba Koban dan Farhan Sabillah.
Saat turun dari mobil, Ferdy Sambo sempat menjatuhkan pistol HS milik Yosua yang sudah disita Ricky sejak di Magelang.
Adzan Romer sempat akan memungut senjata itu namun dihentikan oleh Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo yang sudah menggunakan sarung tangan warna hitam seperti tertera dalam dakwaan tersebut kemudian mengambil pistol itu dan memasukkannya ke kantong celana sebelah kanan.
Sesampainya di dalam rumah, Ferdy Sambo memerintahkan Kuat Ma’ruf untuk memanggil Bripka Ricky Rizal dan Brigadir J.
Siap Eksekusi Brigadir J, Bharada E Siapkan Glock 17, Kuat Maruf Pegang Pisau
Jaksa mengungkap bahwa Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J atas kejadian dugaan pelecehan seksual terhadap istri ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
“Terdakwa Ferdy Sambo mengutarakan niat jahatnya dengan bertanya kepada Saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu ‘berani kamu tembak Yosua?” ucap Jaksa dalam dakwaannya.
Bharada E yang menerima perintah dan pertanyaan tersebut menyatakan kesanggupannya untuk menembak Brigadir J.
“Atas pertanyaan Terdakwa Ferdy Sambo tersebut lalu Bharada E menyatakan kesediaannya ‘siap komandan’,” lanjutnya.
Ferdy Sambo kemudian memberi Bharada E satu kotak peluru 9 mm sebagai amunisi senjata api Glock 17 Nomor seri MPY851 milik Bharada E.
Saat itu amunisi dalam Magazine Bharada E yang semula berisi 7 butir peluru 9 mm ditambah 8 butir peluru 9 mm.
Selanjutnya Bharada E memasukkan peluru satu persatu ke dalam Magazine pada senjata api Glock 17 Nomor seri MPY851 miliknya untuk mengikuti permintaan Terdakwa Ferdy Sambo tersebut.
Ferdy Sambo juga meminta agar Bharada E mempersiapkan pistol Glock 17 miliknya yang akan digunakan untuk mengeksekusi Yosua.
Bharada E kemudian menyelipkan pistol itu di pinggang sebelah kanan.
Ricky dan Yosua kemudian masuk ke dalam rumah atas perintah Ferdy Sambo.
Menurut kesaksian Ricky, Yosua tampak tak terlihat curiga akan dihabisi saat itu. Kuat Ma’ruf ikut masuk ke dalam rumah. Dia juga disebut bersiap untuk ikut menghabisi Yosua dengan membawa pisau di dalam tas selempangnya. (DAR/RED)