Tangsel, HALOBANTEN.COM – Aktor Gary Iskak menjalani rehabilitasi di wilayah Badan Narkotika Nasional (BNN) Tangerang Selatan (Tangsel). Selain dekat dengan tempat tinggalnya, faktor kondisi fisik penyakit dalam yang dideritanya menjadi pertimbangan pelaku dirawat di sana.
Gary Isak disebut memiliki masalah kesehatan. Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan dokter bahwa pelaku mengeluh sakit dan sempat dirawat di Rumah Sakit Sartika Asih selama beberapa hari.
Pertimbangan itu pun disetujui oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar. Sementara, Kepolisian sudah melimpahkan Gary Isak ke BNN Jabar pada Jumat 27 Mei lalu.
“Atas pertimbangan dokter, karena dia punya penyakit dalam yang sudah lama, akhirnya dia dirujuk rehabilitasinya di BNN Tangerang Selatan,” kata Kabid Rehabilitasi BNN Jabar Anas Saepudin.
Hasil assesmen itu, paling tidak dia harus menjalankan delapan kali pertemuan. Karena intervensinya singkat saja, sepanjang menjalankan rehab di Tangsel, wajib menyampaikan laporan ke BNN Jawa Barat, seminggu sekali.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan Gary Isak ditangkap polisi bersama SF, TR, DW dan AM di sebuah rumah di Jalan Pasir Putih Nomor 6 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari Kota Bandung pada 23 Mei lalu.
Polisi mengamankan barang bukti berupa dua alat isap sabu dan sisa sabu yang sudah digunakan. Hasil pemeriksaan tes urine mereka dinyatakan positif.
Perbuatan mereka melanggar pasal 127 ayat 1 huruf UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika ancaman hukuman bisa 4 tahun. Kemudian, dari pemeriksaan diketahui bahwa sabu tersebut didapatkan dari seseorang berinisial O yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang.
Namun sesuai dengan UU narkotika pasal 56 bahwa tersangka yang didapatkan diperoleh barang bukti kurang dari 1 gram ini dilakukan assesment sehingga petugas melakukan koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi.
“Tanggal 26 Mei sudah dilakukan assessemen, kesimpulan diperoleh lima orang tersebut disimpulkan sebagai korban penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu, walau sebagai pengguna sejak lama yang kembali namun sudah mendapatkan pengobatan dan berhenti menggunakan tapi kambuh kembali dan membutuhkan perawatan rehabilitasi,” jelasnya. (red)